Prabowo Dapat Pijatan Dari Bocah Tidak Dikenal Usai Pidato

Prabowo Dapat Pijatan Dari Bocah Tidak Dikenal Usai Pidato
Jurnal Hub. Calon presiden Prabowo Subianto Nomor Urut 2 berpidato di hadapan para petinggi partai koalisi Indonesia Adil Makmur di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (23/09/18). Ia memaparkan perihal nama dan tujuan Koalisi Adil Makmur yang digagasnya bersama tim pemenangan.

Menurutnya, nama itu dipilih, karena sudah seharusnya menjadi cita-cita bangsa Indonesia. Rakyat ingin keadilan dan kemakmuran namun mereka belum merasakanya.
“Mereka belum dapat keadilan dan belum dapat kemakmuran. Karena itulah tujuan perjuangan kita untuk menegakkan keadilan, untuk merebut membangun kemakmuran untuk rakyat kita yang kita cintai,” kata Prabowo.

Sementara itu seusai Prabowo melakukan pidato terdapat momen unik. Dimana saat ia duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia, seketika seorang bocah bertopi merah berjalan menghampiri punggungnya. Sontak saja para pengawal dan ajudan bergerak cepat untuk menghalangi laju sang bocah demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kejadian itu Prabowo yang sempat menoleh ke belakang meminta kepada para pengawal dan ajudannya untuk tidak menghalangi langkah sang bocah. Dia mempersilakan bocah itu berdiri di belakangnya.

“Ada apa, Nak?” tanya Prabowo kepada bocah itu.
Sang bocah bertopi merah tersenyum dan lalu menaruh kedua tangannya ke punggung sang calon presiden itu. Tak disangka, sang bocah ternyata ingin memijat Prabowo yang selesai berpidato dengan nada berapi-api itu.

“Aku mau pijitin Bapak, aku berdoa supaya Bapak kuat dan menang,” kata bocah itu dengan lugunya.

Disaat sedang asik menikmati pijatan itu Prabowo langsung memintanya untuk duduk bersamanya di kursi depan. Mereka pun tampak berbincang-bincang santai sambil mendengarkan pidato dari calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TNI-Polri Merumuskan Konsep Pemilu 2019

Prabowo Subianto sampaikan duka cita dan sebut perjuangan Bondan Winarno sangat mulia

Fahri Hamzah: Kapan Politik Itu Dilancarkan Lagi?